Rabu, 05 Januari 2011

MENULIS, MEMBACA, BERBICARA ADALAH AKTIVITAS YANG HARUS MENGIRINGI PENGEMBAN DAKWAH

           Tentunya  pengemban Dakwah adalah revolusioner yang akan menjadi pelaku perubahan. Dia memiliki tuntutan besar untuk menyebarkan Ide Islam ke seluruh penjuru dunia. sudah tentu kemahiran dalam menulis, membaca, dan berbicara harus menjadi aktivitas yang mengiringi perjalanan hidupnya.karena ketiga konten tadi adalah sarana untuk menyebarkan ide Islam ke seluruh mancanegara.
          Pengemban dakwa ibarat seorang prajurit yang hendak terjun ke medan perang untuk membantai dan mengalahkan musuh-musuhnya. bukan hanya mempersiapkan mental, kekuatan Fisik, kematangan strategi tetapi juga dia harus mengasah ketajaman senjatanya, sehingga dengan gesit mempu menebas setiap musuh yang datang. namun senjata yang dipakai penggeman dakwah bukanlah sebilah pedang melainkan benyaknya ilmu dengan kekuatan dalil yang kuat sehingga mampu mengalahkan kebatilan argumen musuh-musuhnya. dan untuk mengasahnya adalah dengan membaca, menulis, dan berbicara. apa jadinya jika penggemban dakwah jarang membaca, menulis, dan takut untuk berbicara. emm bisa mati langsung di medan perang,dan diapun akan terpental dalam medan dakwah ini.

         ^^. kalo boleh jujur saya baru merintis tulisan di tahun ini (2011). dan sama sekali belum ada kemahiran dalam aktivitas menulis. ini karena dari dulu saya mengagap menulis adalah bakat seseorang, dan 'menulis' tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki bakat menulis, termasuk diri saya. Apalagi tak ada tuch namanya gen keturunan dari orang tua yang pandai menulis . sudah sejak lama saya tersugesti dengan dua faktor ini. ditambah lagi saya berfikiran bahwa menulis kayanya merupakan aktivitas yang paling rumit dan sulit. sehingga melangkahpun enggan. Alhamdulillah seiring dengan bertambahnya usia dan pemahaman akan kewajiban berdakwah.keinginan untuk membaca, menulis, dan  berbicara semakin kuat. 

      saya selalu menyempatkan membeli buku setiap bulannya dari hasil tabunganku. tanpa terasa buku saya sudah menumpuk cukup banyak. jujur, buku yang saya beli tuh belum semua terbaca. tapi rasanya saya ingin terus membeli buku mesti pilihanya adalah tidak ada jatah untuk makan siang(  maklum anak kosan). ada rasa senang dan puas setelah membeli buku. karena saya merasakan buku bisa menghubungkan kehidupan saya dengan dunia di luar sana  dan tentunya buku adalah sahabat sejati yang senantiasa memberikan informasi menarik untuk saya.

          Namun setelah dipikir-pikir meski banyak buku dan banyak membaca. tetap saja sepertinya wawasan saya kalah jauh dengan sahabat seperjuangan. baik dalam penyampaian , saya lihat sahabatku begitu pandai merangkai kata. sedangkan saya masih terbata-bata.di lihat dari kekuatan hapalan, hiks saya pun masih tertinggaljauh " iri rasanya". setelah dianalisis ternyata sahabatku itu senang sekali menulis. katanya menulis itu mengikat dan menata ilmu. sehingga pasti sangat berbanding lurus dengan kepandaian merangkai kata  dan mengungkap ide dan gagasan . ada sebuah ungkapan"begitu banyak ilmuwan yang dilupakan oleh peradaban karena ketidakmampuannya dalam menulis ide-ide yang mereka punyai. Malahan, kadang banyak orang biasa-biasa yang mampu menuliskan idenya menjadi dikenal sebagai ilmuwan besar. Bukan meremehkan kemampuan orang tersebut, namun untuk memunculkan fakta yang sebenarnya dan sebagai “pukulan hangat” bagi semua orang yang mempunya, untuk menulis"

okey untuk mengakhiri  tulisan ini. saya ingin memotivasi pengunjung Blog ini untuk gemar menulis khususnya pada diri saya. dengan menjadikan Allah sebagai Tujuan semoga tulisan kita mampu mengembalikan Islam ke tengh-tengah umat.  meskipun titik tekan menulis adalah hanyan sebagian uslub kecil saja dalam dakwah....

MENULISLAH UNTUK SEBUAH PERUBAHAN
saya kitip yach sedikit dari http://mafahimcenter.wordpress.com/2010/02/20/menulislah/ untuk menyemangati kita dalam menulis

Menulis Untuk Perubahan

Negara Yahudi Raya yang bernama Israel barangkali tidak akan pernah ada seandainya Benyamin Se’eb alias Theodore Herzl tidak menulis sebuah buku tipis bertajuk Der Judenstaat (Negara Yahudi). Bersama karya fiksinya yang berjudul Altneuland, buku ini menginsirasi jutaan orang yahudi untuk bergerak mendirikan negara Israel dengan merampas hak-hak orang Palestina. Hari ini, ketika hampir seluruh hajat kita dikuasai oleh Yahudi, masihkah engkau sibuk bergenit-genit menulis hanya untuk mendapat tepuk tangan? Sudah saatnya menulis untuk perubahan. Kata M.Fauzil Adhim dalam Inspiring Words For Writers.

Ayolah menulis ! Tak perlu menjadi artikel dan tak perlu ditargetkan hingga menjadi sebuah buku. Menulislah untuk dirimu sendiri untuk langkah awal, nanti bisa menulis untuk menginspirasi orang lain. Sederhananya, KEEP SPIRIT ! Agar menjadi pemuda yang luar biasa, dengan tulis lah jadwal harianmu,lalu lakukan apa yang loe tulis.

Tuangkan saja idemu. Walau goresan penamu belum selincah kawanan tupai yang melompat dan tidak sedalam pemikiran para ilmuwan. Menulis berarti membuat bangunan konkrit dari bahan-bahan material di otakmu. Buatlah bangunan itu hinga kamu bisa melihatnya dengan nyata. Menulislah untuk sebuah perubahan. Menulislah agar semangatmu cukup bahan bakarnya, menulislah agar loe semakin haus dengan ilmu pengetahuan.

“Aku tidak melihat mata pisau yang lebih tajam melebihi goresan pena seorang penulis. Maka, perhatikanlah ke arah mana ujung penamu membawa gejolak perubahan.”
Mainkan Penamu


“Kata itu pedang lincahnya menggunakan karena biasa, runcingnya ujung karena terasah, tajamnya ayunan di setiap sisi karena ilmu dan hidupnya jiwa”

Bakar semua alasan untuk tidak menulis dengan semangat dan pemahaman untuk membela islam yang kita banggakan ini. Orang hebat juga dilahirkan dari rahim seorang ibu tanpa adanya pakaian dan pengetahuan. Kita sama-sama start seperti Habiburahman El-Shirazy dan J.K Rowling, mereka juga lahir tanpa membawa laptop atau pena kan?

Tulislah apa saja yang kau lihat, pikirkan sejenak dan mulailah memainkan penamu. Susun huruf demi huruf hingga membentuk untaian kata, lalu bariskan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang mampu membelah suatu permasalahan dengan solusi cerdas.

Kata-kata yang tersusun rapi, dapat menyihir manusia.ia menggerakkan yang diam, dan meredakan yang bergejolak. Karena kata-kata, sebuah bangsa dapat bertikai dengan bangsa-bangsa lain. Dan karena kata-kata pula, pedang yang terhunus bisa masuk kembali ke sarungnya tanpa ada sedikitpun darah yang menetes. Justru sebaliknya, air mata haru yang menghangatkan persahabatan dan persaudaraan.( MFA,Inspiring Words for Writers)

Tidak ada waktu yang jitu dan tempat yang tepat untuk mulai menulis, kecuali SEKARANG. Ambil laptopmu,tuangkan saja !!! kita menulis bukan mengarang.

SELAMAT MENCOBA ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar